Coffee Break JWC 2025 Menarik dengan 3 Sineas Film Internasional

3 sineas film yang hadir mulai dari Nawapol Thamrongrattanarit – sutradara Human Resource, Jing Yi – sutradara The Botanist, dan Mehrnoush Alia – sutradara 1001 Frames.

Acara Coffee Break ini dihadiri oleh media film yang menjadi partner JWC 2025 dan KlikFilm, juga Shandy Gasella selaku Festival Director dan Daniel Irawan selaku Programming Director JWC 2025.  

Jakarta World Cinema (JWC) 2025 yang sedang berlangsung di Jakarta mulai 27 September – 3 Oktober 2025, kemarin mengadakan JWC Coffee Break with Festival Guest and Media di Lounge Velvet, CGV Grand Indonesia (28/9). Hadir dalam bincang santai tersebut 3 sineas yang filmnya diputar di JWC 2025, mulai dari Nawapol Thamrongrattanarit – sutradara Human Resource, Jing Yi – sutradara The Botanist, dan Mehrnoush Alia – sutradara 1001 Frames.

Nawapol Thamrongrattanarit, sutradara Thailand yang filmnya Human Resource tayang perdana di event ini, akhirnya bisa mengunjungi Jakarta lagi setelah hampir satu dekade lamanya.  Ia juga mengaku senang karena sudah lama tidak datang untuk bertemu dengan penonton Indonesia, terlebih setelah tahu kalau Human Resource, memperoleh animo yang sangat luar biasa di event ini.  

Dalam wawancara eksklusifnya ia menjelaskan banyak hal, bagaimana realita dunia kerja dan dilema kehidupan yang makin lama makin sulit saja. Lewat sejumlah shotnya, Nawapol berhasil memotret realitas dengan alur lambat yang penuh keheningan, minim skoring dengan shot close-up yang konsisten di sepanjang film.

Semua itu membuat kegelisahan Fren (Prapamonton Eiamchan) terasa nyata. Kegelisahan dirinya yang makin berat dalam menjalani hari, menjadi simbol ketakutan akan masa depan akan tujuan hidupnya di dunia yang kian sulit.

Setelah dari JWC 2025, Nawapol Thamrongrattanarit juga akan berkeliling ke banyak festival mancanegara begitupun dengan Mehrnoush Alia yang akan ke festival film Sao Paulo di Brazil.

Alia yang sempat saya wawancarai pertama kalinya di acara ini juga mengatakan tentang pelecehan di dunia film tentang film dokumenter terbarunya 1001 Frames yang baru akan tayang pada 1 Oktober 2025. Film ini bercerita tentang adaptasi 1001 malam untuk peran Scheherazade dan menemukan bahwa proses audisi mungkin memiliki motif tersembunyi lebih dari sekadar memilih aktris utama. Alia pun juga sempat menceritakan pengaruh sutradara ternama Iran seperti Abbas Kiarostami, Jafar Panahi, dan Makhmalbaf dalam proses kreatifnya lewat kesulitan pendanaan yang selama ini ia alami saat membuat film.

Jing Yi – sutradara The Botanist juga mengatakan hal yang sama tentang proses pembuatan filmnya yang berlatar di Xinjiang, Tiongkok. Film ini mengisahkan tentang persahabatan magis seorang anak laki-laki Kazakh dengan gadis Han setempat berkembang di tengah dunia di mana tanaman dan imajinasi saling terkait. Jing Yi juga menceritakan kondisi perfilman di Tiongkok dan bagaimana tentang perfilman di negara tersebut. Acara ramah tamah ini juga dihadiri oleh Shandy Gasella selaku Festival Director dan Daniel Irawan selaku Programming Director JWC 2025.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top