Menjalani Kesendirian yang Dipenuhi Trauma Masa Lalu
“There are some ways people treat you like you’re a person who lives and breathes and thinks for themself. And then some ways people treat you are not that way.” – Agnes (Sorry Baby, 2025)
KlikFilm kembali akan merilis film terbarunya di layar lebar. Setelah sebelumnya merilis Dangerous Animals, kini giliran Sorry Baby, sebuah film debut dari Eva Victor yang menyutradarai, menulis, dan juga berperan sebagai karakter utama di film ini. Sorry, Baby juga mendapat banyak pujian dari para kriktikus film sejak tayang perdana di Festival Film Sundance pada 27 Januari 2025.
Di situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes, 97% dari 92 ulasan kritikus bersifat positif. Sementara itu, Metacritic, yang menggunakan rata-rata tertimbang, memberi film tersebut skor 88 dari 100, berdasarkan 25 kritikus dengan pujian secara luas. Belum lama ini, pada bulan Juni 2025, IndieWire menempatkan film tersebut di peringkat ke-77 dalam daftar “100 Film Terbaik Tahun 2020-an.”

Sinopsis
Agnes (Eva Victor) adalah seorang profesor penuh yang berusia 28 tahun yang berusaha mendapatkan pekerjaannya sebagau dosen di beberapa universitas di kota kecil di Massachusetts. Sebagai pengajar, karakter Agnes memang unik, dengan keanehan, dan kesendirian yang ia jalani tiap hari. Seorang teman baiknya sejak lama, Lydie (Naomi Ackie), telah meninggalkan rumah yang mereka tinggali bersama dan melanjutkan karier dan keluarganya di New York. Lydie kemudian datang berkunjung dan mereka berdua menikmatinya dengan cara yang sangat menyenangkan. Tak lama Lydie kemudian mengungkapkan bahwa dia hamil.
Cerita kemudian bergeser saat mereka dan beberapa teman mengerjakan disertasi mereka sekitar tiga tahun yang lalu, dan kemudian maju setahun setelah peristiwa tersebut, dan melompat ke masa depan setelah Lydie melahirkan anaknya.

Narasi fokus ke Agnes dan traumanya
Di sepanjang film, kita akan melihat bagaimana Agnes berusaha memulihkan trauma yang ia miliki dan bagaimana Lydie membantunya. Kebersamaan mereka membuat suasana berubah secara signifikan, dari rasa stress yang dialami Agnes, menjadi kelucuan yang jujur dan spontan, tanpa berusaha ditutupi. Karakter Agnes yang penyendiri dan belum mempunyai pasangan, membuatnya membutuhkan teman bicara, baik dari Lydie; orang asing yang ditemuinya, Pete (John Carroll Lynch); bahkan tetangganya yang juga kesepian, Gavin (Lucas Hedges).
Dari sini kita bisa melihat rasa takut dan stress yang dialami Agnes ternyata mampu berjalan beriringan dengan banyak momen yang dibalut komedi dari orang yang selama ini ia ajak bicara. Eva Victor tampil sangat memikat dalam debut film panjangnya, dengan menciptakan drama lewat dialognya yang sangat natural, spontanitas, dan menjadikan karakter Agnes menjalani hidup kesendirian yang penuh kegetiran. Aktingnya penuh dinamika, hadir tanpa kekakuan, terutama saat ia menyesuaikan artikulasi dialog yang bisa mengubah suasana secara keseluruhan, terlebih saat ia bertemu karakter lainnya.

Kesimpulan
Secara teknis, Sorry Baby berhasil menampilkan sejumlah shot-nya secara proporsional sesuai konteks permasalahan yang dialami Agnes. Struktur narasinya yang efisien, juga editingnya yang mulus, membuat kita mampu memahami isu yang diangkat ke dalam film ini. Tak hanya Agnes, karakter pendukung lainnya juga mampu mengimbangi Agnes lewat dialognya yang fun, cerdas, spontan, di sepanjang film dengan sangat realistis. Semua momen terasa tepat pada tempatnya, disajikan dengan realita kehidupan Agnes yang penuh kegetiran.
Nantikan Sorry Baby serentak tayang di Indonesia mulai 16 Juli 2025.
Director: Eva Victor,
Cast: Eva Victor, Naomi Ackie, Lucas Hedges, John Carroll Lynch, Louis Cancelmi, Kelly McCormack
Duration: 103 Minutes
Score: 8.4/10