Review Assalamualaikum Baitullah (2025)

Jawaban yang Akhirnya Bisa Terjawab Setelah Pergi ke Baitullah

“Katanya selalu akan datang kebahagiaan setelah penderitaan pergi,” – Amel (Assalamualaikum Baitullah, 2025)

Setelah sebelumnya sukses lewat 172 Days (2023), dan Pantaskah Aku Berhijab (2024), kini Hadrah Daeng Ratu kembali lagi menghadirkan film terbarunya yang berjudul Assalamualaikum Baitullah.

Film yang dialihwahanakan dari novel karya Asma Nadia yang berjudul sama dan dirilis tahun 2024 ini memiliki kisah yang menyentuh dari Amira (Michelle Ziudith), seorang perempuan yang hidupnya tiba-tiba hancur karena pengkhianatan dari suaminya sendiri. Sebuah narasi menarik coba dihadirkan di film ini. Apakakah benar demikian?

© VMS

Sinopsis

Amira (Michelle Ziudith) dan suaminya, Pram (Miqdad Addausy) telah lama menikah dan belum dikaruniai anak. Namun, kecurigaan Amira terhadap suaminya yang sering pulang malam membuatnya resah dan berpikir macam-macam. Ia lantas menemukan sebuah kunci apartemen dan mencoba menanyakannya ke suaminya. Tapi sebelum ia menanyakannya, Pram sudah pergi ke kantor. Lantas Amira mencari tahu di mana apartemen itu, dan mendapati Pram selingkuh dengan perempuan lain.

Emosi melihat hal tersebut, terlebih lagi alasan Pram adalah soal anak yang diinginkannya tak kunjung datang, Amira yang ternyata dikabarkan hamil, mencoba bunuh diri sebelum akhirnya diselamatkan oleh Barra (Arbani Yasiz), seseorang yang menuntunnya kembali kepada Tuhan. Perlahan tapi pasti, lewat dukungan sahabatnya, Icha (Ummy Quary), Amira mulai mempunyai tujuan hidupnya yang baru dan membuktikan bahwa kekecewaannya kini perlahan mulai sirna dan mendapat jalan terang setelah pergi ke Baitullah.

© VMS

Narasinya generik, dengan kekuatan akting yang sangat baik

Walaupun narasinya terlihat generik, film ini mempunyai kekuatan lewat akting para pemerannya yang baik dalam mengekspresikan dirinya saat dihadapkan pada suatu permasalahan pelik. Seperti filmnya terdahulu, Michelle Ziudith tetap tampil prima di film ini. Karakternya yang cenderung dominan di sepanjang film, membuat Bara (Arbani Yasiz) dan Amel (Tissa Biani) hanya seperti pelengkap saja dari permasalahan yang dialami Amira. Wajar saja karena karakter Amira memang menjadi subyek utama film.

Film ini begitu menarik karena permasalahan langsung dimunculkan di awal film, dan hal ini bukanlah hal biasa di sebuah film. Konflik atau masalah biasanya dimunculkan setelah mengenal karakter yang ada. Hal ini akan membuat emosi penonton tertarik ke dalam intrik Amira dengan Pram yang makin meruncing dan membuat Amira nyaris bunuh diri. Setelah momen ini, tensi film perlahan menurun dan membuat karakter utama lainnya masuk ke dalam kehidupan Amira.

Tak dipungkiri Michelle Ziudith mampu memerankan Amira dengan baik, emosinya mampu keluar secara natural saat menghadapi Miqdad Addausy yang bisa mengimbangi Ziudith. Kekuatan akting ini juga diperlihatkan Arbani Yasiz dan Tissa Biani yang masuk belakangan, di mana keduanya bisa memberi tekanan yang berarti pada masalah yang dialami Amira.

© VMS

Kesimpulan

Sebagai sebuah film reliji, Assalamualaikum Baitullah menghadirkan premis sederhana yang mampu menyentuh emosi penonton. Kekuatan akting dari para pemerannya juga tampil di atas rata-rata, walaupun pujian kali ini ditujukan kepada Michelle Ziudith yang tampil memikat dengan totalitas aktingnya.

Kepiawaian Hadrah dalam membesut film bertema reliji memang tak usah diragukan lagi. Banyak momentum menarik dihadirkan dengan mengatur tensi agar penonton bisa merasakan emosi film ini hingga akhir. Sayang, konklusinya agak berbeda dengan novel aslinya. Tapi demi kepentingan yang lebih besar, kekurangan minor ini bisa dimaklumi agar penonton mendapat kepuasan setelah menonton.

Director: Hadrah Daeng Ratu

Cast: Michelle Ziudith, Arbani Yasiz, Tissa Biani, Miqdad Addausy, Ummi Quary, Sadana Agung, Maudy Koesnaedi, Vonny Anggraini

Duration: 101 Minutes

Score: 7.0/10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top