Misteri Bangkitnya Jenazah Sang Ayah Setelah Ditahlilkan
“Bapakmu itu diwarisi ilmu turunan keluarga. Sebelum dimakamkan secara islami, ada yang kudu dilakukan,” – Lek Setyo (Selepas Tahlil, 2025)
Satu lagi film horor Indonesia terbaru akan hadir dengan judul Selepas Tahlil, film yang merupakan debut perdana dari Adriano Rudiman yang selama ini menggarap sisi teknis beberapa film pendek seperti Walter the Dog (2019), Incloncusive (2019), dan sempat menyutradarai serial Domikado (2022-2023), dan Goodnight, Stargazer (2020).
Kini lewat film perdananya yang bergenre horor, Adriano menggarap film yang diambil dari kisah nyata pada podcast Lentera Malam dalam episode berjudul sama dan diunggah pada tahun 2022 silam.

Sinopsis
Dua bersaudara, Saras (Aghniny Haque) dan Yudhis (Bastian Steel), hidupnya berubah setelah ayah mereka, Hadi (Epy Kusnandar), meninggal dunia secara misterius, dan membuka tabir baru yang penuh teror mengejutkan yang harus dihadapi oleh Saras dan Yudhis.
Saat sedang ditahlilkan di rumah, jenazah sang ayah menghilang dari rumah dan berjalan sendiri dari Surabaya ke Lamongan. Kejadian aneh tersebut pun membuka kembali rahasia keluarga yang terkubur selama beberapa generasi, dan Saras dan Yudis baru mengetahui ternyata keluarga mereka dulunya memiliki perjanjian dengan dunia gaib. Apa yang sesungguhnya terjadi dengan keluarga mereka sebenarnya?
Alur dan plotnya cukup rapi

Sebagai film debut, bisa dikatakan kalau Selepas Tahlil cukup rapi dalam eksekusinya. Alurnya yang konstan, tidak terlalu lambat, dan plot ceritanya juga rapi dalam menggambarkan karakter utamanya. Eksposisi Hadi bersama kedua anaknya, Saras dan Yudhis juga tergambarkan lewat dialog dan foto yang terpajang di tembok.
Walaupun tak ada kilas balik, tapi hal ini sudah cukup menggambarkan kedekatan keluarga ini. Konflik baru muncul setelah Saras tetap ngotot untuk memakamkan ayahnya di Surabaya, dan tak menuruti wasiat ayahnya yang meminta dimakamkan di desanya di Lamongan. Memasuki adegan ini, barulah tensi perlahan mulai meningkat lewat rangkaian teror. Tidak terlalu intens, tapi timingnya yang pas akan mengejutkan penonton lewat beberapa jumpscares-nya yang muncul dari kegelapan.
Selain beberapa hal di atas, yang membuat film ini tampil cukup baik adalah pengambilan shot-nya yang dinamis lewat beberap angle, skoringnya yang terasa pas dan tidak berlebihan, juga transisi antar adegan yang mulus, membuat penonton bisa mengikuti film ini hingga selesai.

Kesimpulan
Narasinya yang relate dengan kehidupan masyarakat di Jawa, akan membuat penonton tertarik menonton film ini hingga selesai. Terlebih lagi, film ini diangkat dari kisah nyata.
Seperti biasa, akting Aghniny Haque sangat baik di film ini, mengingatkan kita pada Pemandi Jenazah, di mana ia tampil istimewa di film tersebut, begitu pula dengan Epy Kusnandar yang tampil cukup baik di luar zona nyamannya selama ini. Memang, walaupun endingnya relatif generik, sama seperti banyak film sejenis, namun Selepas Tahlil dieksekusi cukup baik dan bisa memuaskan penonton.
Director: Adriano Rudiman
Cast: Aghniny Haque, Bastian Steel, Vonny Anggraini, Diandra Agatha, Epy Kusnandar, Adjie Nur Ahmad, Abdul Rachman Hidayat, Akbarry Noor
Duration: 96 Minutes
Score: 7.0/10